Halo Teman-teman.
Untuk update terbaru blog saya, dapat mengunjungi
Terima Kasih
Siapa tidak kenal Raja Ampat. Jika Franky Sahilatua sempat menyebut Papua sebagai Surga Kecil jatuh ke bumi, sungguh benar adanya. Bahkan saya koq yakin Franky membuat lagu itu sebelum mengenal Raja Ampat.
Raja Ampat adl Kabupaten kepulauan hasil pemekaran DATI II Sorong. Dengan usianya yang masih muda ini, banyak sekali pembangunan yang sedang berlangsung. Tim Kemen PU punya banyak PR untuk surga kecil kita ini.
Sebagaimana namanya, Raja Ampat menyebut dirinya sebagai Kabupaten Bahari. Setuju banget sih, siapa yang masih mau membantah indahnya kekayaan bahari Raja Ampat? Apalagi memang kabupaten ini terdiri dr gugusan pulau pulau.
Saya bersyukur diberi kesempatan Tuhan untuk tak henti berdecak kagum dan terbengong takjub menginjak kedua kaki saya di wilayah ini.
Tidak perlu membayangkan saya blusukan mencari keindahan yg ditawarkan disini, karna sesungguhnya saya menginjak tanah dan laut Raja Ampat kurang dari 24 jam. Waktu yang terlalu singkat. Anda bisa simpulkan sendiri bahwa pastinya saya baru sampai di EMPERAN belaka.
Ah, tapi tak apalah. Siapa yang meragukan emperan Surga?
Bicara pesona air dan bawah air raja ampat tidak pernah bisa habis. Seperti yang disampaikan Tuhan, takkan habis Kuasa dan Nikmat Nya jika kita sebagai manusia berusaha menghitung. Anda bisa dapatkan banyak sekali referensi menarik hanya dengan mengetik keyword “Raja Ampat” di segala search engine.
Karna itu, saya mau cerita sedikit saja. Skedar menambah informasi sisi lain dr Raja Ampat yang tidak harus ‘basah’.
Saya tiba di Waisai, ibu kota Raja Ampat pukul 5 sore WIT. Dijemput di Port of Waisai dan dengan berkendara Strada, kami diajak mampir santai sore di Pantai WTC, singkatan dr Waisai Torang Cinta.
WTC yang ini menurut saya cukup ramah untuk santai sore. Saat itu sekelompok anak muda sedang bermain bola di bawah landmark “Kabupaten Raja Ampat”. Di sisi lain ada yang sekedar mengobrol.
Saya dan Qolbi (kakak saya), apalagi kalo bukan terbengong bengong dan berusaha mendokumentasikan sejauh yg bisa diabadikan kamera ponsel kami.
Tarif? Oke saya tidak perlu cerita tarif. Karna disini Anda tidak perlu buka dompet atau rogoh kantong. Bahkan untuk parkir sekalipun. Tapi memang fasilitas pendukung sebagai tempat wisata bisa dibilang tidak ada.
Bagi saya ini benar2 tempat untuk santai sore. Benar2 santai. Perjlanan pulang dari sini, kami melewati pasar. Benar2 melewati karna kami memang tidak berniat berbelanja dan maghrib segera datang.
Sebenarnya sapaan pertama selepas meluncur dr Port of Waisai ada di kanan Anda. Yap Masjid Agung Waisai (atau mgkn Masjid Raya Raja Ampat, saya lupa namanya dan memang blm ad papan namanya). Cerita yg saya dengar sekilas dari kepala PU, area masjid ini akan digunakan untuk seleksi MTQ tingkat Propinsi Papua Barat. Memang masjid ini masih tahap pembangunan.
Alhamdulillah, saat maghrib datang kami sempat menikmati sujud di sini. Masjid ini memang masih dalam masa pembangunan. Kondisinya (Agustus2013) masih belum terlalu ready dan sedikit kurang rapi (ada bahan2 n alat2 bangunan karna masih proses,) , namun cukup nyaman bagi kami.
Siapa sangka di Tanah Papua, jatuhnya Surga Keçil, Rumah Tuhan ini yang menyapa kami.
Saya sempat melihat rancangan (gambar arsitek) Masjid ini dan kompleks nya (cukup luas). Sayang sekali karna kami sholat maghrib disini, hari sudah terlalu gelap dan penerangan yg ada tidak cukup untuk menggambarkan masjid luar biasa ini ke dalam kamera ponsel.
Di kota kita mengenal balaikota, di desa ada balai desa. Di Raja Ampat, Waisai tepatnya punya yang dinamakan Gedung Pari.
Bagi saya selain bentuknya yang unik, letaknya juga tepat. Terletak cukup tinggi dibanding kantor2 pemerintahan lain, kami bisa melihat jiwa ke-pari-an nya dr sepanjang jalan utama. Bangunan inti yg cukup lebar, dengan buntut panjang.
Selain itu, dari halaman gedung ini, kita bisa melihat Waisai dan sebagian Raja Ampat.
Saya membayangkan jika malam, mungkin lebih indah dr bukit bintang nya Jogja. ;p
Saya yakin sekali gambar gambar hanyalah segelintir kecil dr indahnya ciptaan Tuhan yang terlukis di sana. Apalagi dg tambahan objek gembel berjaket merah yg mungkin merusak mata Anda. Hehehe,,,
Anyway, tetap saya katakan yang terbaik dr raja Ampat tetaplah Lautnya.
Namun sesekali tidak harus basah tidak masalah, bukan?
source: group MOB facebook
Suatu hari ada bule liburan di kota sorong… karena ingin liat2 kota… da sewa ojek 1 lengkap dg jaket kulit dg kaca reben (pce ko mo pigi konser kapa…???)
dong berangkat dari rufei pante ni….
dong mulai jalan… trus pas lewat gereeja Immanuel…. si turis mulai bertanya
*turis : “u buat nih gereja brapa lama??
*pce ojek : “seingat sa 2 tahun mister…”
*turis : “lama yah di amrik sana mgkn cuma 1 tahun” (pce ojek ganas…..)
trus jauh sedikit dong lewat SAGA…trus pce turis tanya pertanyaan yang sama pada pce ojek
*turis ” kalo toko ini??
*pce ojek ” hmm krg lebih 1 taon mister..!!”
*turis : “wah kalo di amrik nih mgkn cm 6 bulan!!” (booo pce ojek ganas kuadrat… tapi da tahan saja…)
trus tak lama berselang dong sampe di hotel SAHID…turis mulai angkat pertanyaan yg suda-suda
*br hotel ini???
*ojek : bah ini cuma 6 bulan su jadi n siap operasi mister…
turis : hmmm koq pembangangunan disini lambat banget yah… klo di amrik tuh paling cuma 3 bulan.. ( dan ojek meter kandas!! tapi karena td da br plg gereja da tahan saja eeeee…..)
Akhirnya dong sampe di kntr Walikota yg megah…. pas turis angkat suara mo batanya, pace ojek yg su tra tahan langsung buang suara
“kimai se SA JUGA TRA TAU… TADI PAGI WKT SA MO GEREJA BANGUNAN INI BLUM ADA!!!!
hahahae turis da takancing suda mo… wkwkwkwkwkw
lucu aja,
pas kuliah kemaren, dosen aku ngucapin statemen yang aq sendiri gak tau,,,, bener ato gak c…
salah satu perbedaan dari laki laki and perempuan, kata beliau salah satunya tentang pengungkapan cinta,
ii wow…
katanya kalo perempuan, walaupun cintanya sudah 99,99%, tapi belum or ga berani buat ngungkapinnya…
paling banter, ngasih sinyal sinyal aja,,
gak langsung diungkap leawat lisan…….
beda ma laki laki, walopun baru 1% cintanya ma perempuan, udah diumbar kemana mana…
kalo perlu seisi dunia tau…
so, kalo perempuan bikn pernyataan ke yang bersangkutan, berati cintanya swuda besar banget,,,
gitu kata beliau,,
so, jangan di tolak…
beda dengan laki laki, kalo tiba tiba ngungapin cintanya, jangan dulu dah …..
butuh pengujian,,,
jadi inget Laskar pelangi, Zakiah nurmala butuh 7 tahun samapi ahirnya nerima cinta Arai….
hahahaha,,,
bener ga sih….???
WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart for free distribution)
Copyright 2009
A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
from: http://www.michaelh eart..com/ Song_for_ Gaza.html
Cleopatra Stratan – Ghita (English Version)*
The coat is inside out,
There is no sun above
Nothing is going good
Since I think of Ghita.
But Ghita’s not in town
I asked why he’s not around
It seems to me he’s gone
He’s gone abroad
Hard, I think it’s very hard
Want, I don’t know what I want
I know that you like me too
Ghita, what is up with you?
Young, come on in or go
Young, tell me yes or no
Ghita, please don´t anger me
Tell me how your life will be
Ghita,
Tonight I’m waiting at the wicket
Me at the station I bought a ticket
Come to,
But don’t come as you did before
As usually with empty hands…
Who else
Will and sing for you as I do
Entire evening just getting there
Ghita,
Show me a girl who’s found of you
That loves you more as much as I do…
Ghita, te-astept diseara la portita
Langa portita de la scoala
Vino da numa nu vini cum vii tu
De obicei cu mana goala
Cine te mai asteapta ca si mine
O seara intreaga numai pe tine.
Ghita, arata-mi tu o fata care
Sa te iubeasca asa de tare!
Menuurt sbeauh penilitean di Cmabrigde Uinervtisy, tdaik mejnadi maslaah bgaimanaa urtaun huurf-huurf di dlaam sebauh ktaa, ynag palngi pnteing adlaah leatk hruuf partema dan terkhair itu bnaer. Ssianya dpaat brantaaken smaa skelai dan kmau maish dpaat mebmacanya tnpaa msaalah. Hal ini kerana oatk masunia tdaik mambeca seitap huurf msaing-msaing, tatepi ktaa kesuleruhan
Manejkubakn naggk?
4 Januari 2009 at 10:28 am | In Bencana Alam, Dongeng Geologi, gempa, tsunami |
Tags: 2009, gempa, papua, tsunami
Pada tanggal 4 January 2009 pukul 4 pagi (waktu setempat) telah terjadi gempa cukup besar yang menggoyang Manokwari dan Sorong.
Gempa berkekuatan 7.6 Magnitude ini diduga merupakan gempa tektonik akibat pergeseran sesar Sorong. Melihat besarnya goyangan gempa ini tentusaja Sorong – Manokwari dan sekitarnya akan porakporanda. Apalagi kedalaman gempa ini cukup dangkal yang hanya sekitar 35 Km.
Goyangan hingga VII-VII MMI ini akan sangat kuat merusak bangunan di antara kedua kota Sorong-Manokwari (terutama)
Yang perlu diperhatikan juga adanya kemungkinan tsunami. Melihat tsunami yang terjadi di masa lalu yang terjadi akibat longsorang bawah laut yang terpicu oleh goyangan gempa. Amaran tsunami dicabut sejam berikutnya setelah diketahui tidak tercatat adanya gelombang tsunami ini.
Gempa ini masih berlangsung !.
Perlu diantisipasi goyangan-goyangan selanjutnya yang masih mungkin akan bergetar dalam beberapa hari mendatang.
Kalau kita ingat gempa Jogja beberapa tahun lalu yang berkekuatan 5.8 SR saja masih terus bergetar hingga bebrapa pekan kemudian. Tentusaja gempa di Manokwari ini akan masih terus bergetar. Getaran-getaran ini tentusaja akan membuat panik.
Sebuah hotel yang runtuh di Manokwari (Hotel Mutiara) ini menunjukkan betapa besarnya goyangan gempa akibat sesar geser yang dikenal dengan Sesar Sorong (Sorong Fault).
Tektonik Papua
Papua utara merupakan pertemuan antara lempeng Pasifik dengan lempeng Australia disebelah selatannya. Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat yang membentuk sesar geser, Sesar Sorong (Sorong Fault) . Sumber gambar internet
Disebelah ini peta tektonik/peta patahan-patahan di Pulau Papua. Secara Tektonik Pulau Irian atau sekarang disebut Papua merupakan bagian dari lempeng Australia. Dari Sorong hingga Manokwari terdapat sebuah kelurusan (lineament) yang menunjukkan lokasi Sesar Sorong.
Mekanisme terbentuknya Sesar Sorong ini mirip dengan Sesar Semangko di Sumatra yang juga berupa sesar geser.
Sesar ini sangat aktif. Menurut USGS gerakan lempeng Pasifik ini diperkirakan mampu bergerak dengan kecepatan hingga 112 mm/tahun dilokasi episenter !
Lampiran dari USGS
Tectonic Summary
The magnitude 7.6 Papua, Indonesia earthquake of January 3, 2008, 19:43 UTC, occurred as a result of thrust faulting on a plate-boundary along the northwest coast of the island of New Guinea. Eastern Indonesia is characterized by complex tectonics in which motions of numerous small plates are accommodating large-scale convergence between the Australia, Pacific, and Eurasia plates. In broad-scale plate-tectonic models that do not subdivide continent sized plates into smaller plates, the location of today’s earthquake would be on the boundary of the Pacific and Australia plates. The Pacific plate (located north and northeast of the epicenter) is moving southwest with respect to the Australia plate (located south of the epicenter) with a velocity of about 112 mm/year at the epicenter of the earthquake, and the focal-mechanism of today’s earthquake is broadly consistent with Pacific plate lithosphere being subducted beneath Australia plate lithosphere. The subduction zone along the northwest coast of New Guinea is characterized by an offshore oceanic trench, the New Guinea trench, but teleseismically recorded earthquake hypocenters do not show a well-developed inclined seismic zone (a Wadati-Benioff zone) dipping south-southwest from the trench.
The earthquake of January 3, 2008, 19:43 UTC, occurred about 470 km west of the magnitude 8.2 earthquake of February 17, 1996. The 1996 earthquake produced a tsunami that was destructive on the island of Biak. At least 108 people were killed by the 1996 earthquake and associated tsunami.
Magnitude | 7.6 |
---|---|
Date-Time |
|
Location | 0.510°S, 132.783°E |
Depth | 35 km (21.7 miles) set by location program |
Region | NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA |
Distances | 150 km (95 miles) WNW of Manokwari, Papua, Indonesia 170 km (105 miles) ENE of Sorong, Papua, Indonesia 1335 km (830 miles) N of DARWIN, Northern Territory, Australia 2955 km (1830 miles) E of JAKARTA, Java, Indonesia |
Location Uncertainty | horizontal +/- 12.1 km (7.5 miles); depth fixed by location program |
Parameters | NST= 36, Nph= 36, Dmin=>999 km, Rmss=1.33 sec, Gp= 61°, M-type=regional moment magnitude (Mw), Version=6 |
Source |
|
Event ID | us2009bjbn |
teman-teman,,,,
ni ada berita dikit, reportase siapa aja yang hadir pas Reuni Qt tahun 2008, agustus……….
tapi ma’aph ma’aph, yang ada cuma yang putri duank,,,,
semoga bermanfaat….
ma’aph juga karna lama banget reportasenya…..
hehehehehe
bagi yang berminat,,, silakan comment disini,,
kasi tau emailnya, nanti saia kirim dalam format .pdf
Recent Comments